Indikator Identifikasi Tren Pasar- Ichimoku

Oleh Kuswanto  |  18/01/2022 12.55

Pada seri indikator kali ini, kita akan membahas sebuah indikator  atau alat bantu yang berasal dari Jepang, bernama Ichimoku Kinko Hyo.

Ichimoku Kinko Hyo, atau biasa disebut ichimoku agar lebih singkat, merupakan indikator yang dibuat oleh Goichi Hosoda, seorang jurnalis asal Jepang pada dekade 1930-an akhir.

Namun indikator Ichimoku ini baru diumumkan ke publik pada akhir dekade 1960-an. Sehingga Ichimoku dikembangkan dalam 30 tahun sebelum rilis. Nama “Ichimoku Kinko Hyo” itu sendiri bisa diterjemahkan menjadi pandangan sekilas keseimbangan chart, dengan tujuan agar indikator ini dapat menjelaskan keadaan chart dengan cepat, dengan pandangan yang sekilas saja.

Ichimoku menyajikan data yang cukup banyak dibandingkan indikator yang selama ini telah kita bahas. Ichimoku menunjukkan 5 hasil kalkulasi, dimana 2 dari 5 hasil tersebut, dihitung selisihnya dan diwarnai, lalu disajikan dalam bentuk serupa awan.

Dalam perhitungannya, ichimoku juga menggunakan konsep moving average. Hanya saja, di mana selama ini kita biasanya menghitung moving average menggunakan 1 data point, misalnya closing, ichimoku menggunakan 2 data point untuk perhitungan moving average-nya, yaitu harga high dan juga low. Itulah alasan mengapa grafik yang ditampilkan oleh moving average dan ichimoku memiliki perbedaan.

Ada 5 data yang ditunjukkan pada ichimoku:

1. Tenkan sen

Dihitung dengan mengambil average dari harga tertinggi dan harga terendah selama periode yang diatur. Biasanya diatur untuk 9 periode

2. Kijun sen

Dihitung dengan mengambil average dari harga tertinggi dan harga terendah selama periode yang diatur. Biasanya diatur untuk 26 periode

3. Senkou span A

Dihitung dengan menghitung rata-rata dari tenkan sen dan kijun sen, lalu di plot 26 periode ke depan.

4. Senkou span B

Dihitung dengan mengambil average dari harga tertinggi dan harga terendah selama periode yang diatur. Biasanya diatur untuk 52 periode, lalu di plot 26 periode ke depan.

5. Chikou span

Harga closing saat ini, di plot 26 periode ke belakang.

6. Kumo

Ini merupakan daerah yang didapat dari selisih senkou span A dan senkou span B. Daerah inilah yang disebut dengan awan.

Bila Anda menginput indikator ichimoku pertama kalinya mungkin Anda akan bingung. Kenapa indikator tersebut bisa menggambar grafik di masa depan, di sebelah kanan harga paling akhir? Ini bukan berarti ichimoku adalah indikator sakti yang bisa meramal masa depan dengan pasti. Ichimoku tetap menggunakan data masa lalu sebagai perhitungan, lalu hasil perhitungan tersebut digambar, namun digeser ke kanan. Oleh karena itulah penampilannya ada di sebelah kanan harga.

Area awan yang dibentuk oleh senkou span A dan B ini berfungsi layaknya support dan resistance. Sedangkan area tenkan sen merupakan area sinyal, di mana jika tenkan sen bergerak naik, merupakan sinyal uptrend dan jika bergerak turun adalah sinyal downtrend, sedangkan saat bergerak datar adalah sinyal harga ranging.

Selain itu, area kijun sen juga biasanya bisa digunakan sebagai trailing stop, mirip dengan saat kita menggunakan parabolic SAR. Lalu chikou span juga merupakan garis sinyal, jika cross dari bawah ke atas dengan grafik harga, maka menjadi sinyal beli, sedangkan jika cross dari atas ke bawah dengan grafik harga, menjadi sinyal jual.

Jadi penggunaan ichimoku berusaha menampilkan indikator agar mudah digunakan dengan sekilas pandang. Tentunya Anda harus mengerti dulu cara membaca atau penggunaannya sesuai kebutuhan Anda untuk dapat mengerti dengan melihat sekilas indikator ini. Sekali lagi bahwa indicator digunakan sebagai alat identifikasi  struktur  pada tren dan support resistance sebagai acuan trading plan Anda.