Pola Rounding Buttom (5)

Oleh Lukman Hqeem  |  01/11/2021 17.55

Dasar pola grafik Rounding Buttom (pembulatan ke bawah) yang digunakan dalam analisis teknis berikut ini diidentifikasi oleh serangkaian pergerakan harga yang secara grafis membentuk bentuk "U". Dasar pembulatan ditemukan di akhir tren turun yang diperpanjang dan menandakan pembalikan dalam pergerakan harga jangka panjang. Pola grafik ini menandakan kelanjutan atau pembalikan sebuah tren. Misalnya, selama tren naik, harga aset mungkin turun sedikit sebelum naik lagi. Ini akan menjadi kelanjutan bullish.

Contoh rounding buttom menunjukkan bullish reversal adalah jika harga aset berada dalam tren turun dan dasar pembulatan terbentuk sebelum tren berbalik dan memasuki uptrend bullish. Trader akan berusaha untuk memanfaatkan pola ini dengan membeli setengah jalan di sekitar bagian bawah, pada titik terendah, dan memanfaatkan kelanjutan setelah menembus di atas level resistance.

Untuk menggunakan pola ini dalam perdagangan, kita harus menarik garis melintasi bagian atas tren bearish dan tren bullish sebelum breakout terjadi. Kemudian ambil jarak antara garis leher dan titik terendah dari pola. Jarak ini adalah ukuran pola dasar pembulatan.

Ada penembusan harga dari garis leher ke arah yang berlawanan. Masuki pasar ketika garis leher polanya rusak. Carilah penutupan candle di bawah (untuk rounded top) garis leher. Stop loss ditempatkan di atas garis leher saat memperdagangkan bagian atas yang dibulatkan.

Perlu diperhatikan disini bahwa volume perdagangan menjadi indikator kunci untuk mengidentifikasi dan memvalidasi pola dasar pembulatan. Pola akan dimulai dengan volume yang lebih tinggi karena saham mengalami penurunan terakhir yang lebih rendah. Peristiwa volume tinggi ini kemudian diikuti dengan volume yang lebih rendah karena saham berkonsolidasi dalam suatu kisaran. Terakhir, volume akan mulai meningkat lagi saat saham mulai bergerak naik lebih tinggi.

indikator volume biasanya ditampilkan di bagian bawah grafik. Volume tinggi di awal, rata di tengah dan volume meningkat saat keluar. Metode sederhana ini digunakan untuk memvalidasi pola secara visual adalah dengan menggambar garis yang menghubungkan bagian atas indikator volume untuk setiap periode harga.

Potensi grafik pola rounding bottom adalah bullish. Setelah tren beralih dari bearish ke bullish, ekspektasi harga akan terus naik lebih tinggi. Tetapi pertanyaan yang kita semua ingin jawab adalah, seberapa tinggi? Jawaban sederhananya adalah pergerakan yang lebih tinggi akan setidaknya sebesar formasi rounding bottom.

Untuk mengukur potensi dasar pembulatan Anda, pertama-tama Anda harus mengidentifikasi garis leher pola. Untuk melakukan ini, Anda harus menarik garis melintasi bagian atas tren bearish dan tren bullish sebelum breakout terjadi. Kemudian ambil jarak antara garis leher dan titik terendah dari pola. Jarak ini adalah ukuran pola dasar pembulatan. Ketika aksi harga menembus garis leher, Anda harus membuka posisi beli.

Hal yang baik tentang pola dasar pembulatan adalah bahwa meskipun membutuhkan waktu lama untuk berkembang, ia memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Memang benar bahwa hal-hal baik akan datang kepada mereka yang sabar menunggu!